Becak Mapan 2021 Kampoeng Kerapu

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Situbondo, Drs. Achmad Djunaidi, M.Si membuka acara ‘Becak Mapan’ di Kampung Kerapu, kemarin.

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Situbondo memiliki cara sendiri untuk menarik siswa-siswi agar gemar membaca dan menulis. Melalui Program ‘Becak Mapan’ (Berkeliling Cerita Untuk Anak di Masa Depan), diharapkan mampu menumbuhkembangkan minat baca siswa.

Acara yang digelar di Kampung Kerapu itu, dihadiri Kepala dan Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Situbondo, Drs. Achmad Djunaidi, M.Si,. M. Sholikhan, M.Si. Perwakilan Dinas Perikanan, M. Zaini. Korwil Pendidikan Kecamatan Kendit, Sudibyo beserta guru dan siswa-siswi SDN 5 Klatakan Kecamatan Kendit.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Situbondo, Achmad Djunaidi mengatakan, program ‘Becak Mapan’ merupakan inovasi terbaru Dinas Perpustakan dan Kearsipan Situbondo Tahun 2021.Program tersebut sebagai upaya menumbuhkembangkan budaya literasi.

“Seperti kegiatan bersama siswa SDN 5 Klatakan, Kecamatan Kendit di Kampung Kerapu ini. Selain sebagai sarana promosi, perpustakaan, juga untuk meningkatkan layanan dan minat baca anak-anak serta sarana belajar,” terang Djunaidi, Senin (4/11) kemarin.

Diterangkan, program ‘Becak Mapan’ juga merupakan kegiatan ‘jemput bola’ untuk bercerita kepada anak-anak di sekolah-sekolah yang sudah menerapkan kegiatan belajar tatap muka. Kegiatan ini diharapkan mampu mengoptimalkan peran perpustakaan dalam menumbuhkembangkan minat baca di Kabupaten Situbondo.

“Awalnya, kami yang mengundang sekolah-sekolah untuk datang ke perpustakaan. Karena pandemi, akhirnya berbagai kegiatan dibatasi. Akan tetapi, kami terus mendorong meningkatkan minat baca masyarakat atau siswa melalui program ‘Becak Mapan’,” katanya.

Disebutkan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipanan Situbondo adalah institusi informasi dan ilmu pengetahuan. Sehingga, bertugas dan berpeluang besar berperan aktif dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan peran perpustakaan yang begitu kompleks, maka perpustakaan mempunyai peran strategis dalam mengoptimalkan segala sumber daya untuk menumbuhkembangkan budaya literasi di tengah-tengah masyarakat.

“Kegiatan bercerita atau mendongeng kepada anak-anak. Melalui cerita, kita dapat menanamkan nilai moral dan nilai karakter. Bercerita dapat juga menjadi sarana untuk mendekatkan anak-anak terhadap buku, terutama di jaman milenial ini, dimana penggunaan gadget yang menjadi candu bagi anak-anak,” imbuh Djunaidi.